mengapa ini harus terjadi
Jumat, Juni 20, 2008 0 Comments »
mengenang cinta pertama dimasa lau sungguh membuatku tak habis pikir.
dulu kita sering main bersama walau umur kita terpaut 3 tahun, masih kuingat kita mulai akrab saat aku masih kelas 1 sma dan kau kelas 1 smp. jarak sekolahan yang dekat menjadikan kita akrab karena berangkat dan pulang sekolah selalu seiring sejalan, kamu selalu manja padaku kalo ada pr yang ga bisa kamu kerjakan. selalu merengek dan bergelayut di lengan sambil menrik narik mengajak masuk kerumahmu untuk sebuah bantuan mengerjakannya.
selalu begitu selama 2,5 tahun, baru setelah pertengan kelas tiga kita mulai merajut cinta. ga tahu siapa yang mulai, tahu-tahu kita sudah pacaran. mungkin karena tetangga sekampung menganggap kita pacaran. setelah lulus baru kita mulai serius menempuh jalinan cinta, setiap hari aku selalu mengantar dan menjemputmu dari sebuah sma, selama kamu di sma banyak kenangan indah yang menyertai kita. ga pernah ada persoalan berarti yang menimpa cinta kita. tapi setelah kamu lulus sma aku harus pergi ke lain kota untuk bekerja, bukan masalah berarti karena kita saling mencintai, menghargai dan mempercayai. selama aku diluar kota kamu melanjutkan kuliah dan mengambil jurusan ekonomi "Management SDM", banyak ilmu yang bisa kamu raih disana. salah satunya motivasi, kamu selalu memotivasi diriku untuk selalu kuat menghadapi bahtera cinta kita.
setelah kamu lulus kuliah barulah terbersit keinginan untuk menuju pelaminan, aku langsung bilang orang tuaku dan mereka setuju. hari yang telah ditentukan tiba, orang tuaku datang kerumahmu untuk melamar dirimu. sungguh diluar dugaan, bapakmu dengan tegas menolak lamaran orang tuaku. betapa malunya mereka begitu juga dengan diriku, saat itu kamu cuma bisa menangis dan lari masuk kamar. pulang dengan tangan hampa dan malu, membuat orang tuaku dengan tegas melarangku berhubungan denganmu. mereka ga akan memberikan restunya untuk cinta kita. karena aku ingin berbakti kepadanya juga alasan yang bisa kumengerti maka aku anggap hubungan kita telah putus. malam itu juga aku langsung pergi ke kota tempatku bekerja, sebisa mungkin aku harus melupakanmu.
tapi setelah sekian tahun berlalu, kuakui aku g bisa melupakanmu, ga bisa membencimu, aku tetap mencintaimu seperti yang dulu walau bagiku harapan untuk memilikimu ga akan mungkin bisa. tapi stelah kejadian beberapa bulan yang lalu, kamu bangkitkan lagi cinta yang terpendam, kau buat hatiku berbunga lagi. tapi mengapa sekarang? setelah aku mempunyai anak dan istri?
harapanku untuk memiliki dirimu seutuhnya berkobar lagi, tapi aku ga bisa menuruti cinta ini. aku ga mau menyakiti hati istriku, cukup sudah dia menderita karena terormu.
cinta pertamaku, kita tahu kita masih saling mencintai. tapi mencintai bukan berarti harus memiliki. biarkan aku bahagia dengan kehidupanku sekarang, andai kamu tahu. aku juga tersiksa dengan kejadian ini.
aku akan mencintaimu selama hidupku, tapi aku ga bisa kalau harus menerjang batas.
dulu kita sering main bersama walau umur kita terpaut 3 tahun, masih kuingat kita mulai akrab saat aku masih kelas 1 sma dan kau kelas 1 smp. jarak sekolahan yang dekat menjadikan kita akrab karena berangkat dan pulang sekolah selalu seiring sejalan, kamu selalu manja padaku kalo ada pr yang ga bisa kamu kerjakan. selalu merengek dan bergelayut di lengan sambil menrik narik mengajak masuk kerumahmu untuk sebuah bantuan mengerjakannya.
selalu begitu selama 2,5 tahun, baru setelah pertengan kelas tiga kita mulai merajut cinta. ga tahu siapa yang mulai, tahu-tahu kita sudah pacaran. mungkin karena tetangga sekampung menganggap kita pacaran. setelah lulus baru kita mulai serius menempuh jalinan cinta, setiap hari aku selalu mengantar dan menjemputmu dari sebuah sma, selama kamu di sma banyak kenangan indah yang menyertai kita. ga pernah ada persoalan berarti yang menimpa cinta kita. tapi setelah kamu lulus sma aku harus pergi ke lain kota untuk bekerja, bukan masalah berarti karena kita saling mencintai, menghargai dan mempercayai. selama aku diluar kota kamu melanjutkan kuliah dan mengambil jurusan ekonomi "Management SDM", banyak ilmu yang bisa kamu raih disana. salah satunya motivasi, kamu selalu memotivasi diriku untuk selalu kuat menghadapi bahtera cinta kita.
setelah kamu lulus kuliah barulah terbersit keinginan untuk menuju pelaminan, aku langsung bilang orang tuaku dan mereka setuju. hari yang telah ditentukan tiba, orang tuaku datang kerumahmu untuk melamar dirimu. sungguh diluar dugaan, bapakmu dengan tegas menolak lamaran orang tuaku. betapa malunya mereka begitu juga dengan diriku, saat itu kamu cuma bisa menangis dan lari masuk kamar. pulang dengan tangan hampa dan malu, membuat orang tuaku dengan tegas melarangku berhubungan denganmu. mereka ga akan memberikan restunya untuk cinta kita. karena aku ingin berbakti kepadanya juga alasan yang bisa kumengerti maka aku anggap hubungan kita telah putus. malam itu juga aku langsung pergi ke kota tempatku bekerja, sebisa mungkin aku harus melupakanmu.
tapi setelah sekian tahun berlalu, kuakui aku g bisa melupakanmu, ga bisa membencimu, aku tetap mencintaimu seperti yang dulu walau bagiku harapan untuk memilikimu ga akan mungkin bisa. tapi stelah kejadian beberapa bulan yang lalu, kamu bangkitkan lagi cinta yang terpendam, kau buat hatiku berbunga lagi. tapi mengapa sekarang? setelah aku mempunyai anak dan istri?
harapanku untuk memiliki dirimu seutuhnya berkobar lagi, tapi aku ga bisa menuruti cinta ini. aku ga mau menyakiti hati istriku, cukup sudah dia menderita karena terormu.
cinta pertamaku, kita tahu kita masih saling mencintai. tapi mencintai bukan berarti harus memiliki. biarkan aku bahagia dengan kehidupanku sekarang, andai kamu tahu. aku juga tersiksa dengan kejadian ini.
aku akan mencintaimu selama hidupku, tapi aku ga bisa kalau harus menerjang batas.
0 komentar:
Posting Komentar