cinta ini menjadikanku PENGECUT
Rabu, Juni 18, 2008 2 Comments »
kata orang, cinta pertama ga akan bisa lupa
aku setuju dengan kata itu, apalagi dalam mengarungi cinta pertama selama tujuh tahun.
berawal dari mudik beberapa bulan yang lalu, suatu pagi yang telah menjadi kebiasaanku berjalan jalan dengan mengajak anaku keliling kampung. tanpa sengaja aku bertemu dengan cinta pertamaku "ANI PUSPITANINGRUM", percakapanpun langsung terjadi
aku: hai dik, apa kabar. mau kemana neh?
ani: baik mas, biasa kalo pagi olahraga. oh ya, anak siapa mas ko masih kecil
aku: anaku dik, namanya ANNIDA SUNNI KUSUMANINGRUM. panggilannya Ningrum
ani: anakmu? kapan nikah? kenapa aku ga dikabari? (mata mulai berair)
aku: aku nikah sudah 1,5 tahun dik (aku terdiam g bs nglanjutin ngomong)
ani: selama ini aku selalu menunggumu mas, kenapa skr ketemu dah punya anak dan istri (isak tangis mulai terdengar)
deg, aku ga menyangka dia akan bilang begitu. perasaan bersalah mulai menyelimuti hatiku. jujur ku katakan, sampai sekarang aku masih mencintai dan menyayanginya. dulu kami memang sepakat mau nikah, tapi setelah orang tuaku datang melamar ternyata ga disetujui ama bapaknya. aku pikir setelah kejadian itu maka dia ga akan menungguku lagi, ternyata....
aku: dik, setelah penolakan itu aku pikir kamu dah ga menungguku lagi walau kita masih saling mencintai. sampai sekarangpun aku juga masih mencintai dan menyayangimu. bukti kalo aku ga melupakanmu ku kasih nama anaku yang mirip namamu!!
ani: ga urusan, nama anak g bisa dijadikan bukti. kecuali namanya persis namaku baru aku percaya!!
aku: dik, aku ngaku salah. aku minta maaf. semua sudah terjadi aku g mungkin meninggalkan anak dan istriku.
ani: aku ga nyuruh mas meninggalkan semua itu
aku: terus??
ani: dulu mas janji mau nikahi aku, sekarang mana janjimu?? aku ingin dalam waktu dekat kamu menikahiku
gubrak!!! tuntutan yang menyenangkan sekaligus membingungkan. dalam hati aku mau menikahinya, tapi mana mungkin ada ijin dari istriku? mau nekat menikahinya aku takut kualat ma anak istri karna ga ada ijin. beberapa hari kemudian ada sms masuk menanyakan keputusan kapan aku menikahinya???? duh jangankan kapan, bisa menikahinya aja belum tentu bisa.
aku balas saja kalo ga ada bisa menikahinya, bukan karena aku dah melupakanya tapi memang ga ada ijin dari istri.
lain hari ada sms yang masuk "mas, kenapa sekarang kamu berubah?? dulu kamu selalu tegar dan pantang menyerah tapi setelah menikah dan punya anak, kenapa kamu sekarang jadi pengecut? mestinya kita bisa bahagia dengan cinta ini. tapi kenapa cinta ini menjadikanmu PENGECUT?"
PENGECUT? benarkah gw pengecut?
aku setuju dengan kata itu, apalagi dalam mengarungi cinta pertama selama tujuh tahun.
berawal dari mudik beberapa bulan yang lalu, suatu pagi yang telah menjadi kebiasaanku berjalan jalan dengan mengajak anaku keliling kampung. tanpa sengaja aku bertemu dengan cinta pertamaku "ANI PUSPITANINGRUM", percakapanpun langsung terjadi
aku: hai dik, apa kabar. mau kemana neh?
ani: baik mas, biasa kalo pagi olahraga. oh ya, anak siapa mas ko masih kecil
aku: anaku dik, namanya ANNIDA SUNNI KUSUMANINGRUM. panggilannya Ningrum
ani: anakmu? kapan nikah? kenapa aku ga dikabari? (mata mulai berair)
aku: aku nikah sudah 1,5 tahun dik (aku terdiam g bs nglanjutin ngomong)
ani: selama ini aku selalu menunggumu mas, kenapa skr ketemu dah punya anak dan istri (isak tangis mulai terdengar)
deg, aku ga menyangka dia akan bilang begitu. perasaan bersalah mulai menyelimuti hatiku. jujur ku katakan, sampai sekarang aku masih mencintai dan menyayanginya. dulu kami memang sepakat mau nikah, tapi setelah orang tuaku datang melamar ternyata ga disetujui ama bapaknya. aku pikir setelah kejadian itu maka dia ga akan menungguku lagi, ternyata....
aku: dik, setelah penolakan itu aku pikir kamu dah ga menungguku lagi walau kita masih saling mencintai. sampai sekarangpun aku juga masih mencintai dan menyayangimu. bukti kalo aku ga melupakanmu ku kasih nama anaku yang mirip namamu!!
ani: ga urusan, nama anak g bisa dijadikan bukti. kecuali namanya persis namaku baru aku percaya!!
aku: dik, aku ngaku salah. aku minta maaf. semua sudah terjadi aku g mungkin meninggalkan anak dan istriku.
ani: aku ga nyuruh mas meninggalkan semua itu
aku: terus??
ani: dulu mas janji mau nikahi aku, sekarang mana janjimu?? aku ingin dalam waktu dekat kamu menikahiku
gubrak!!! tuntutan yang menyenangkan sekaligus membingungkan. dalam hati aku mau menikahinya, tapi mana mungkin ada ijin dari istriku? mau nekat menikahinya aku takut kualat ma anak istri karna ga ada ijin. beberapa hari kemudian ada sms masuk menanyakan keputusan kapan aku menikahinya???? duh jangankan kapan, bisa menikahinya aja belum tentu bisa.
aku balas saja kalo ga ada bisa menikahinya, bukan karena aku dah melupakanya tapi memang ga ada ijin dari istri.
lain hari ada sms yang masuk "mas, kenapa sekarang kamu berubah?? dulu kamu selalu tegar dan pantang menyerah tapi setelah menikah dan punya anak, kenapa kamu sekarang jadi pengecut? mestinya kita bisa bahagia dengan cinta ini. tapi kenapa cinta ini menjadikanmu PENGECUT?"
PENGECUT? benarkah gw pengecut?
2 komentar:
bolehkan sampein comment ke anda mas.
Kalo menurutku setelah baca blog mas ini kayaknya tak perlu deh ditanggapin cinta pertama mas.DIa terlalu egois dengan prinsipnya dia.Dia ingin balasan dari penantian dia terhadap mas.Cinta tak harus memilikikan.Dia nggak bisa maksain mas untuk menikahinya hanya karena dia menunggu mas.jodoh semua diatur Tuhan.Kalo seandainya mas tetap menikahi dia akan ada orang yang terluka,kecewa sakit hati yaitu istri mas.Kalopun mas jadi menikah dengan cinta pertama mas itu belom tentu mas mendapatkan kebahagiaan mungkin malah perselisihan karena keegoisan.Coba mas dipikir lagi.CInta tak harus memiliki biarpun kita secinta apapun kita dengan pasangan.
Trus masalah dia ngatain mas seorang pengecut itu tak benar mas.Itu emosi dia.Akal sehatnya sudah tertutup dengan keegoisan dan rasa skait hatinya dia karena orang yang dicintai sudah menikah dengan orang lain.
gitu aja mas..makasih atas perhatian mas...anaknya lucu
o0o0 getu ya?
tapi tetep aja aku merasa bersalah padanya karena aku menikahi cewek lain sebelum memutuskan hubunganku dengannya. kesalahan itu selalu menghantui tidurku, tapi aku ga bermaksut menyiksa dengan menggantung harapannya. makasih komentarnya, kalo ada waktu main kerumah biar Ningrum punya tante baru.
Posting Komentar